2.1 Gerbang Dasar Gerbang dasar logika terdiri dari 3 macam gerbang, yaitu : gerbang DAN (AND), gerbang ATAU (OR) dan gerbang Tidak (NOT).
2.1.1 Gerbang DAN (AND)
Pernyataan Logika logika dari gerbang AND : Apabila semua masukan berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika salah satu masukanya berlogik “0”, maka keluaranya akan berlogik “0”.
2.1.2 Gerbang ATAU (OR)
Pernyataan Logika logika dari gerbang OR : Apabila salah satu masukan berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika semua masukan berlogik “0”, maka keluaranya akan berlogik “0”.
2.1.2 Gerbang TIDAK (NOT)
Pernyataan Logika logika dari gerbang NOT : Apabila masukan berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan jika semua masukan berlogik “1”, maka keluaranya akan berlogik “0”.
2.2 Gerbang Kombinasi
Gerbang kombinasi dibentuk dari kombinasi antar gerbang dasar, diantaranya adalah gerbang TIDAK DAN ( NAND ), gerbang TIDAK ATAU ( NOR ), gerbang ANTIVALEN ( EX-OR ), gerbang AQUVALEN ( EX-NOR ), gerbang INHIBIT dan gerbang IMPLIKASI
2.2.1 Gerbang TIDAK DAN ( NAND )
Pernyataan Logika dari gerbang NAND : Apabila semua masukan berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “0”, dan hanya jika salah satu masukanya berlogik “0”, maka keluaranya akan berlogik “1”. Pembentukan gerbang NAND adalah menggabungkan secara seri gerbang AND dengan gerbang NOT seperti terlihat pada (gambar 2.14)
2.2.2 Gerbang TIDAK ATAU ( NOR )
Pernyataan Logika dari gerbang NOR : Apabila semua masukan berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika salah satu masukanya berlogik “1”, maka keluaranya akan berlogik “0”. Pembentukan gerbang NOR adalah menggabungkan secara seri gerbang OR dengan gerbang NOT seperti terlihat pada (gambar 2.19)
2.2.3 Gerbang EX-OR ( Antivalen )
Pernyataan Logika logika dari gerbang EX-OR : Apabila variabel masukan berlogik “tidak sama”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika variabel masukan berlogik “sama”, maka keluaranya akan berlogik “0”.
2.2.4 Gerbang EX-NOR ( Aquivalen )
Pernyataan Logika logika dari gerbang EX-NOR : Apabila variabel masukan berlogik “sama”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika variabel masukan berlogik “tidak sama”, maka keluaranya akan berlogik “0”. Pembentukan gerbang EX-NOR adalah dengan menggabungkan gerbang dasar AND, OR dan NOT seperti terlihat pada (gambar 2.30)
Gerbang INHIBIT-A
Pernyataan Logika dari gerbang INHIBIT-A : Apabila variabel masukan A berlogik “0” dan variabel masukan B berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “1”. Pembentukan gerbang INHIBIT-A adalah dengan menggabungkan gerbang dasar AND dan NOT yang terhubung dengan masukan A seperti terlihat pada (gambar 2.35)
Gerbang INHIBIT-B
Pernyataan Logika dari gerbang INHIBIT-B : Apabila variabel masukan B berlogik “0” dan variabel masukan A berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “1”. Pembentukan gerbang INHIBIT-B adalah dengan menggabungkan gerbang dasar AND dan NOT yang terhubung dengan masukan B seperti terlihat pada (gambar 2.40)
Gerbang IMPLIKASI-A
Pernyataan Logika dari gerbang IMPLIKASI-A : Apabila variabel masukan A berlogik “1” dan variabel masukan B berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik “0”. Pembentukan gerbang IMPLIKASI-A adalah dengan menggabungkan gerbang dasar OR dan NOT yang terhubung dengan masukan A seperti terlihat pada (gambar 2.45)
2.2.5 Gerbang IMPLIKASI-B
Pernyataan Logika dari gerbang IMPLIKASI-B : Apabila variabel masukan B berlogik “1” dan variabel masukan A berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik “0”. Pembentukan gerbang IMPLIKASI-B adalah dengan menggabungkan gerbang dasar OR dan NOT yang terhubung dengan masukan B seperti terlihat pada (gambar 2.50)
2.1.1 Gerbang DAN (AND)
Pernyataan Logika logika dari gerbang AND : Apabila semua masukan berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika salah satu masukanya berlogik “0”, maka keluaranya akan berlogik “0”.
2.1.2 Gerbang ATAU (OR)
Pernyataan Logika logika dari gerbang OR : Apabila salah satu masukan berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika semua masukan berlogik “0”, maka keluaranya akan berlogik “0”.
2.1.2 Gerbang TIDAK (NOT)
Pernyataan Logika logika dari gerbang NOT : Apabila masukan berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan jika semua masukan berlogik “1”, maka keluaranya akan berlogik “0”.
2.2 Gerbang Kombinasi
Gerbang kombinasi dibentuk dari kombinasi antar gerbang dasar, diantaranya adalah gerbang TIDAK DAN ( NAND ), gerbang TIDAK ATAU ( NOR ), gerbang ANTIVALEN ( EX-OR ), gerbang AQUVALEN ( EX-NOR ), gerbang INHIBIT dan gerbang IMPLIKASI
2.2.1 Gerbang TIDAK DAN ( NAND )
Pernyataan Logika dari gerbang NAND : Apabila semua masukan berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “0”, dan hanya jika salah satu masukanya berlogik “0”, maka keluaranya akan berlogik “1”. Pembentukan gerbang NAND adalah menggabungkan secara seri gerbang AND dengan gerbang NOT seperti terlihat pada (gambar 2.14)
2.2.2 Gerbang TIDAK ATAU ( NOR )
Pernyataan Logika dari gerbang NOR : Apabila semua masukan berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika salah satu masukanya berlogik “1”, maka keluaranya akan berlogik “0”. Pembentukan gerbang NOR adalah menggabungkan secara seri gerbang OR dengan gerbang NOT seperti terlihat pada (gambar 2.19)
2.2.3 Gerbang EX-OR ( Antivalen )
Pernyataan Logika logika dari gerbang EX-OR : Apabila variabel masukan berlogik “tidak sama”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika variabel masukan berlogik “sama”, maka keluaranya akan berlogik “0”.
2.2.4 Gerbang EX-NOR ( Aquivalen )
Pernyataan Logika logika dari gerbang EX-NOR : Apabila variabel masukan berlogik “sama”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika variabel masukan berlogik “tidak sama”, maka keluaranya akan berlogik “0”. Pembentukan gerbang EX-NOR adalah dengan menggabungkan gerbang dasar AND, OR dan NOT seperti terlihat pada (gambar 2.30)
Gerbang INHIBIT-A
Pernyataan Logika dari gerbang INHIBIT-A : Apabila variabel masukan A berlogik “0” dan variabel masukan B berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “1”. Pembentukan gerbang INHIBIT-A adalah dengan menggabungkan gerbang dasar AND dan NOT yang terhubung dengan masukan A seperti terlihat pada (gambar 2.35)
Gerbang INHIBIT-B
Pernyataan Logika dari gerbang INHIBIT-B : Apabila variabel masukan B berlogik “0” dan variabel masukan A berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “1”. Pembentukan gerbang INHIBIT-B adalah dengan menggabungkan gerbang dasar AND dan NOT yang terhubung dengan masukan B seperti terlihat pada (gambar 2.40)
Gerbang IMPLIKASI-A
Pernyataan Logika dari gerbang IMPLIKASI-A : Apabila variabel masukan A berlogik “1” dan variabel masukan B berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik “0”. Pembentukan gerbang IMPLIKASI-A adalah dengan menggabungkan gerbang dasar OR dan NOT yang terhubung dengan masukan A seperti terlihat pada (gambar 2.45)
2.2.5 Gerbang IMPLIKASI-B
Pernyataan Logika dari gerbang IMPLIKASI-B : Apabila variabel masukan B berlogik “1” dan variabel masukan A berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik “0”. Pembentukan gerbang IMPLIKASI-B adalah dengan menggabungkan gerbang dasar OR dan NOT yang terhubung dengan masukan B seperti terlihat pada (gambar 2.50)